The Bright Side of Leadership # 5 – Bagaimana Seorang Pemimpin dapat Mengaktualisasikan Dirinya

Weekly Journal
Transformatio #24
18 Juni 2021

Sebagai pemimpin, kita memimpin orang bukan benda. Sangatlah mudah bagi kita untuk bisa memimpin sekelompok robot atau mesin yang sudah diprogram secara absolut untuk mengikut kita tanpa ba bi bu. Setiap orang yang kita pimpin memiliki pemikiran dan perasaan masing-masing. Dari pengalaman saya, memimpin orang adalah jauh lebih dinamis dan kompleks.

Memimpin punya kaitan erat dengan hubungan antar manusia. Ketika memimpin manusia, mau tidak mau, sebagai seorang manusia anda pun akan memimpin dari kepercayaan (belief), nilai-nilai (value) atau asumsi (assumptions) anda sendiri. Baik keyakinan anda tenang diri sendiri (kemampuan dan identitas), tujuan atau intensi anda memimpin, dan hubungan dengan orang lain. Kapan terakhir kali anda mengecek atau meng-upgrade kepercayaan, nilai-nilai atau asumsi anda tentang orang lain? Apakah anda masih menggunakan kepercayaan, nilai ataupun asumsi lama anda yang sudah usang? Atau bahkan ketinggalan jaman?

Keterampilan dan Kompetensi Seorang Pemimpin

Karena kepemimpinan bersifat fungsional maka kepemimpinan didasari atas keterampilan yang kita miliki dan mengaplikasikanya dalam konteks kepemimpinan. Kompetensilah yang membantu kita untuk dapat memimpin secara efektif. Apa saja keterampilan dan kompetensi kepemimpinan? Sejauh mana anda sebagai seorang pemimpin memilikinya? Nilailah diri anda sendiri dalam keterampilan-keterampilan berikut ini:

Keterampilan mental dan konseptual

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan mampu untuk dapat mengelai situasi dan memahami orang lain. Dalam segala situasi dia akan mengenali faktor-faktor terkait dan faktor mana yang terpenting untuk di hadapi terlebih dahulu. Dia akan mampu mengubah persepsinya dengan cepat untuk dapat memahami sudut pandang orang lain. Dia adalah orang yang flexibel dalam gaya kepemimpinannya, tidak kaku dan luwes. Dia mampu mengubah makna yang tidak memberdayakan dan menggantinya agar dapat menjadi lebih efektif.

Keterampilan berkomunikasi

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan mampu berkomunikasi secara jelas dan tepat. Setiap ucapan yang dikatakannya akan mampu untuk menggugah orang lain dan membangkitkan harapan, visi dan terlebih lagi sebuah tindakan dari orang-orang yang mendengarnya. Karena dia terampil dalam berkomunikasi maka dia juga adalah pendengar yang baik. Dia mendengarkan bukan hanya mendengar, bukan cuma kata-kata dari orang lain tapi juga cara berpikir orang tersebut.

Keterampilan berperilaku

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini adalah orang yang aktif dan proaktif. Dia akan merasa bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang efektif dalam memimpin. Dia juga akan mampu mengkontrol sikap dan perilakunya. Dia juga tidak segan-segan utnuk menkonfrontir orang yang menyebabkan hambatan atau konflik di dalam timnya.

Keterampilan psikologis

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan senantiasa berusaha untuk mengerti dirinya sendiri. Dia akan mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya dengan jelas dan pasti. Dia akan menjadi orang yang kongruen dan selaras dari apa yang dipikirkan, dirasakan, diucapakn dan dilakukan. Dia mampu untuk bangkit dari kekalahan dan secara optimis melihat masa yang ada di depannya. Dia juga akan mampu mengatur emosi negatifnya seperti kemarahan, kesedihan, stress, rasa bersalah, dll.

Keterampilan berelasi

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini mampu berempati terhadap orang lain. Dia mampu untuk dengan cepat membangun keakraban dengan orang lain. Dalam coaching, kita menyebut keahlian ini rapport. Dia mampu mendukung orang-orang disekitarnya dengan tulus dan berarti. Dia dengan santai dan penuh humor dalam pembawaan dirinya. Dia secara efektif mampu memberikan dan menerima instruksi. Dalam memimpin dia akan menggunakan sistem manajemen pintu terbuka alias mudah untuk ditemui dan diajak berbicara.

Mengambil resiko

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan dengan mantap dan berani mengambil resiko untuk mencapai tujuannya. Tentunya resiko yang dia ambil adalah resiko-resiko yang terhitung dan terukur. Dia akan menggangap bahwa kegagalan tidak pernah ada, yang ada hanyalah umpan balik bagi dirinya untuk belajar. Sama seperti perkataan terkenal Thomas Alfa Edison sang penemu lampu pijar, “Saya tidak pernah gagal, saya hanya berhasil menemukan cara-cara yang tidak berhasil.”

Keterampilan berpikir secara sistemik

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan mampu berpikir secara sistematis. Dalam sebuah organisasi, setiap aspek dan komponen tentunya akan mempengaruhi yang lain. Dia akan memberdayakan orang-orang disekitarnya untuk dapat menjadi sebuah komponen yang mengatur dirinya sendiri di dalam sebuah sistem yang besar. Dia tidak akan menganggap sebuah hal sebagai hitam putih, tapi sebuah kontinuum dimana ada dua extreme yang saling berlawanan.

Keterampilan bisnis, marketing dan penjualan

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan mampu untuk menjalankan bisnisnya secara efektif. Karena keterampilan ini adalah dasar dalam menjalankan sebuah organisasi. Dia akan berpikir dan berbicara untuk mencapai situasi win/win/win bagi setiap orang yang disekitarnya. Dia juga menyadari pentingnya dasar-dasar dalam menjalankan bisnis seperti membaca laporan keuangan, konsep-konsep marketing yang efektif dan seni berjualan. Dia akan mampu menjual ide-ide dan proposal-proposal yang dimilikinya demi kebaikan bersama.

Keterampilan mengatur state

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini adalah orang-orang dengan emotional quotient (EQ) yang tinggi. Karena manajemen state adalah bahasa lain dari EQ. Dia akan dengan efektif memonitor keadaan pemikiran, perasaan dan tubuhnya sendiri. Dia dapat dengan cepat mengganti state yang tidak memberdayakan dengan sebuah state yang lebih tepat dalam menghadapi situasi tertentu. Dia akan cenderung lebih berpikir positif, optimis dan termotivasi bahkan dalam keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun. Dia juga akan mampu menerima kritikan secara positif dan mengambil pelajaran berharga darinya.

Menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan orang-orang 

Seorang pemimpin yang memiliki keterampilan ini akan mampu untuk membantu orang-orang disekitarnya bertumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi tebesar masing-masing. Cara-cara yang dapat digunakan adalah dengan menjadi seorang mentor, guru atau bahka seorang coach yang baik. Dia memiliki hati yang ingin terus berkembang bersama-sama dengan orang-orang yang ada disekitarnya.

Hanya dengan mempunyai frame atau cara berpikir yang mendukung aktualisasi diri. Bukankah setiap orang bebas untuk memilih pemikiran dan perasaannya sendiri. Setiap orang juga bebas memilih untuk bertindak dan berucap. Apakah pemikiran dan perasaan kita sudah cocok untuk menjadi seorang pemimpin yang mengaktualisasikan dirinya? Berita baiknya adalah, walaupun belum, kita juga sudah memiliki kemampuan untuk mengubahnya sesuai dengan yang kita mau. Pertanyaannya apakah anda mau?

Penutup

Kami Meta Coach sudah diperlengkapi dengan kemampuan menfasilitasi yang mumpuni untuk membawa orang masuk ke dalam matrix pikirannya. Kami pun dibekali dengan kemampuan untuk membantu seseorang mengubah matrix nya menjadi lebih memberdayakan sebagai seorang pemimpin. Bahkan sebelum kami memfasilitasi orang lain, kami pun terlebih dahulu mengalaminya sendiri. Dahulu sebelum mengenal Neuro-Semantics, saya adalah seorang discounter sejati. Discounting adalah sebuah distorsi kognitif dimana saya menggangap bahwa saya tidak ada apa-apanya dan tidak memiliki keahlian yang patut dibanggakan. Saya mendiscount diri saya sendiri. Alhasil matrix pikirannya menahan saya untuk menjadi lebih efektif dalam memimpin perusahaan saya.

Saya pun bertumbuh di dalam perusahaan kuno, dimana pemimpin saya tidak mempercayai orang-orang yang dipimpinnya. Alhasil dari pengalaman itu saya pun belajar menjadi pemimpin yang menggunakan teori X. Betapa beruntungnya saya bisa bertemu teman-teman hebat di dalam komunitas Neuro-Semantics yang saling membantu satu sama lainnya menjadi seorang manusia yang benar-benar manusia. Beroperasi dengan intensi tertingginya, selaras antara pemikiran, perasaan, ucapan dan tindakan. Memiliki performa tinggi dalam apapun yang sedang dikerjakannya. Memberdayakan orang-orang disekitarnya dengan metode coaching. Atau dengan kata lain orang-orang yang sudah atau dalam perjalan mengaktulisasikan dirinya.

Akhir kata saya berharap anda bisa menjadi orang pemimpin yang membawa terang kedunia dan membawa banyak orang selamat sampai tujuannya dengan cara memberdayakan dan menumbuh kembangkan orang-orang disekitarnya. Inilah visi seorang pemimpin yang dimiliki oleh kami para pelaku Neuro-Semantics dan terutama saya sebagai seorang Meta Coach. Saya merindukan dimana orang-orang di level pemimpin menjadi orang-orang yang mampu membawa perubahan yang baik bukan hanya bagi dirinya, tapi juga orang-orang yang dipimpinnya, perusahaannya, keluarganya, lingkungan sekitarnya, negaranya bahkan dalam konteks yang lebih besar DUNIA nya. 

Apabila anda ingin mengalami coaching yang memberdayakan, holistik, transformasional mengubah dunia anda luar dalam dan sistemik, silahkan menghubungi salah satu dari Meta Coach yang terdaftar di https://www.neurosemantics-indonesia.com/ .

To you highest best,

Irvan Irawan Jie