The Bright Side of Leadership # 4 Matrix Seorang Pemimpin

Weekly Journal
Transformatio #23
11 Juni 2021

Saya akan membagikan teori Matrix model yang di kembangkan oleh Dr. L. Michael Hall, penemu sekaligus penggagas Neuro-Semantics bersama dengan Bobby Bodenhamer. Kata matrix sendiri berati “Rahim”, ingat film The Matrix yang diperankan oleh mas Keanu Reeves? Di dalam film itu digambarkan bahwa sebelum sadar Neo berada di dalam sebuah rahim buatan dimana dia bermimpi selama hidupnya dan nutrisinya diambil oleh para robot-robot penguasa dalam film itu. The Matrix sendiri digambarkan sebagai dunia mimpi yang ada di dalam pikiran orang-orang yang terjebak di dalamnya.

Matrix pikiran kita membentuk realitas di dalam pikiran kita, kepribadian, sikap dan persepsi. Realitas seseorang terbentuk di dalam pemikiran. Bagaimana kita menyikapi realitas pikiran kita adalah dengan ucapan dan tindakan. Kita menghidupi sehari-hari melalui dunia makna dan melihat dunia melalui matrix pikiran kita. Matrix membentuk siapa kita. Apabila matrix kita berguna dan dibentuk dengan baik, maka kita dapat menjadi orang yang efekif, sukses dan berbahagia. Tetapi apabila matrix kita tidak dibentuk dengan baik maka hidup kita akan penuh kontradiksi, stress, pemikiran yang salah atau bahkan mensabotase diri kita sendiri dari kesuksesan.

Setiap orang memiliki delapan matrix di dalam dirinya. Saya akan menuliskannya satu persatu beserta dengan pertanyaan-pertanyaan coaching yang dapat membantu kita membentuk matrix yang memberdayakan. Silahkan mengecek diri anda sendiri, sudah sejauh apakah matrix kepemimpinan anda menlolong anda mengaktualisasikan diri anda sendiri sebagai seorang pemimpin yang efektif?

  1. Intensi

Pertama adalah matrix intensi, awal dari segala yang kita lakukan di keseharian kita. Apapun yang kita katakan dan lakukan memiliki intensi tersendiri, tujuan akan melakukannya. Presuposisi Neuro-Semantics mengatakan bahwa energi akan mengalir kemanapun atensi kita berada yang didasari oleh intensi. Matrix ini lah yang memberikan energi dan mengendalikan seluruh ucapan dan tindakan kita. Ketika memimpin, apakah kita mempunyai alasan dan intensi yang cukup kuat dalam memimpin.

  • Apa intensi tertinggi anda dalam menjadi seorang pemimpin?
  • Ketika anda mencapai intensi tertinggi anda, apa yang anda dapatkan?
  • Apa yang menjadi agenda dan motivasi anda?
  • Apa yang ingin anda capai? Mengapa hal ini penting bagi anda?
  • Kemana tujuan anda ketika anda memimpin?

2. Makna

Kedua adalah matrix makna. Sebagai seorang pembuat makna, kita bebas untuk bisa menentukan sebuah makna dari apa pun yang terjadi di dalam dunia realitas kita. Sebuah realita yang terjadi di sekitar kita dapat dimaknai secara berbeda oleh setiap orang. Macet misalnya, sebagian besar warga Jakarta akan memiliki makna negatif mengenai realita macet. Tapi ada sebagian orang juga yang memiliki makna positif tentang macet. Orang itu mungkin menggangap bahwa macet adalah kesempatan dimana dia bisa belajar ketika mendengarkan buku secara audio. Atau bagi orang yang baru saja berpacaran, mungkin waktu macet bersama adalah waktu yang sangat dinanti dan dinikmati bersama. Tulisan ini adalah tulisan yang ingin membagikan kepada anda sebuah makna baru tentang kepemimpinan.

  • Makna apa yang anda berikan tentang kepemimpinan?
  • Apakah visi, harapan, impian dan kepercayaan anda tentang kepemimpinan?
  • Makna apa yang anda tawarkan dalam memimpin?
  • Makna apa yang menyebabkan dan memberdayakan orang lain sehingga mereka mengikut anda?

3. Self

Ketika adalah matrix identitas. Seorang pemimpin yang memiliki matrix identitas yang baik adalah seorang pemimpin yang memiliki self-esteem atau keberhargaan diri. Seorang pemimpin yang memiliki self-esteem adalah pemimpin yang tidak perlu merasa hebat karena status, jabatan atau posisinya, tetapi seorang yang merasa aman dengan dirinya sendiri. Dengan merasa aman atas dirinya sendiri maka seorang pemipin akan memimpin berdasarkan kompas moral dan dirinya yang paling otentik. Kebernilaian diri seorang pemimpin bisa didapatkan ketika dia mampu menerima dirinya sendiri apa adanya, menghargai dan mensyukuri dirinya dan juga takjub atas dirinya sebagai manusia yang diberikan kesempatan dan posisi penting untuk memimpin dirinya sendiri dan orang lain.

  • Siapakah anda ketika anda menjadi seorang pemimpin?
  • Identitas apa yang perlu anda gunakan ketika menjadi seorang pemimpin?
  • Apakah anda mampu menerima segala sesuatu tentang diri anda baik kelebihan maupun kekkurang anda?
  • Apa yang dapat anda syukuri dari posisi kepemimpinan anda?

4. State

Keempat adalah matrix state. State yang dimaksud disini adalah keadaan fisiologi dan perasaan yang menyatu menjadi satu sehingga membentuk sebuah state. Sebagai seorang manusia kita tidak pernah tidak dalam state. Contoh state adalah ketika sedang membaca tulisan ini apakah anda dalam state belajar? Santai? Tenang? Atau malah bingung? State ini lah yang terlihat oleh orang lain ketika kita menjadi seorang pemimpin.

  • Apa state terbaikmu sebagai seorang pemimpin? State yang paling memberdayakan?
  • Sebagai seorang pemimpin, apa yang state anda komunikasikan kepada orang-orang yang anda pimpin?
  • Perasaan apa yang mengendalikan gaya kepemimpinan anda?
  • State apakah yang dapat membantu anda untuk mensinergikan orang-orang yang anda pimpin?
  • State apakah yang ingin anda induksikan kepada orang-orang yang anda pimpin?

5. Power

Kelima adalah matrix kemampuan. Matrix ini adalah tentang bagaimana kita mempercayai kemampuan diri sendiri tentang apa yang dapat kita lakukan, tentang kemampuan kita sebagai seseorang pemimpin. Dalam konteks tulisan tentang kepemimpinan ini, kemampuan yang dimaksud adalah tentang kemampuan kita memimpin atau menjadi seorang pemimpin yang mengaktualisasikan dirinya. Selama ini kemampuan apa yang sudah kita miliki sehingga kita bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif dan efisien. Kemampuan disini juga berarti bagaimana seorang pemipin dapat mengendalikan dirinya sendiri dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatannya.

  • Apa yang anda percayai tentang kemampuan anda dalam memimpin?
  • Apa yang anda lakukan secara mental, emotional, verbal dan sikap dalam memimpin?
  • Apakah ada skill lain yang perlu anda pelajari untuk bisa memimpin? Apabila ada, bagaimana cara anda untuk mempelajarinya?
  • Apa strategi anda dalam memimpin?
  • Skill apa yang dapat anda lakukan dengan baik dalam memimpin? Sampai seberapa piawai?
  • Apa yang akan memampukan anda untuk bertanggung jawab penuh atas pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan anda sebagai seorang pemimpin?

6. Time

Keenam adalah matrix waktu. Kita semua hidup di dalam matrix waktu. Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa terulang. Kapan kita menjadi seorang pemimpin. Dalam waktu dan situasi apa kita menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin memiliki masa lalu sehingga dia menjadi seperti sekarang. Seorang pemimpin juga memiliki masa depan yang dapat menjadikannya khawatir ataupun penuh dengna harapan. Masa lalu digunakan sebagai pembelajaran, saat ini digunakan untuk bertindak dan masa yang akan datang akan membentuk visi yang ingin dicapai.

  • Apa yang anda percayai tentang waktu?
  • Apa rencana anda dalam memimpin? Bagaimana anda menjadwalkan waktu anda dalam memimpin?
  • Apa visi anda dalam memimpin? 5 tahun lagi? 50 tahun lagi?
  • Hal pertama apa yang akan anda lakukan untuk mulai berjalan menuju visi yang anda inginkan?
  • Hal apa saja yang anda pelajari di masa lalu sehingga dapat membantu anda di masa yang akan datang?
  • Apakah anda hidup di masa lalu sehingga terjebak dengan kejadian-kejadian masa lalu? Apakah anda hanya hidup untuk saat ini sehingga mengabaikan masa depan? Atau apakah anda hidup dalam mimpi-mimpi atau kekhawatiran masa depan saja sehingga tidak melakukan apa-apa?
  • Seimbangkah pembagian waktu anda antar masa lalu, sekarang dan masa depan? Apa yang anda percayai tentang pembagian waktu anda? Apa yang dapat anda lakukan untuk menyeimbangkannya?

7. Others

Ketujuh adalah matrix hubungan dengan orang lain. Siapa yang kita pimpin. Sebagai manusia, setiap  orang yang kita pimpin juga memliki matrix masing-masing sendiri. Kepemimpinan adalah tentang relasi anda yang seorang pemimpin dan orang-orang yang anda pimpin. Ketika seorang memimpin orang lain, maka semuanya terhubung menjadi sebuah sistem. Sebuah organisasi adalah sekumpulan dari orang-orang yang berelasi. Menurut Ralph Nader seorang politikus Amerika Serikat asal lebanon, fungsi seorang pemimpin adalah untuk menciptakan pemimpin lain, bukan pengikut. Relasi yang baik hanya dapat dilakukan oleh seorang pemimpin yang mampu mendengarkan dengan aktif dan empatik agar dapat mengerti sepenuhnya orang-orang yang mereka pimpin.

  • Apa yang anda percayai tentang orang-orang yang anda pimpin? Apakah ini memberdayakan anda dan orang-orang yang anda pimpin? Jika ya, selamat. Jika tidak, apa yang anda perlu percayai?
  • Siapa orang-orang yang anda pimpin?
  • Kultur apa yang anda ciptakan bagi orang-orang yang anda pimpin?
  • Bagaimana anda berelasi dengan orang lain sebagai seorang pemimpin?
  • Sebaik apa anda dapat mengerti orang-orang yang anda pimpin? Bukan hanya kebutuhan dasar mereka, tapi juga kebutuhan yang lebih tinggi seperti aktualisasi diri mereka?

8. World

Kedelapan adalah matrix kita tentang dunia atau dimensi yang kita hidupi sebagai seorang pemimpin. Kepemimpinan bukanlah tentang sebuah situasi spesifik.  Kepemimpinan dibagi dalam dua doamin. Pertama kepemimpinan bersifat fungsional. Setiap pemimpin jugalah seorang pengikut tergantung kepada kebutuhan fungsinya. Kepemimpinan adalah sebuah fungsi dari apa yang dapat kita lakukan dengan bakat dan kemampuan kita. Kita memimpin berdasarkan akan pengetahuan dan kokmpetensi kita dalam relasinya dengan tugas yang ada di hadapan kita. Kedua, kepemimpinan bersifat situasional. Tidak ada seorangpun yang selalu menjadi pemimpin. Kepemimpinan tergantung dari konteks dan situasinya. Proses memimpin berkaitan erat dengan memimpin dan menjadi pengikut. Situasi tertentu membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda.

  • Pengetahuan, pengertian, pengalaman dan kemampuan apa yang anda perlukan untuk dapat berfungsi sebagai pemimpin yang efektif?
  • Situasi seperti apa dimana anda dapat memberikan kepemimpinan dan visi?
  • Pengalaman seperti apa yang mekualifikasi anda sebagai seorang pemimpin?
  • Dalam konteks kepemimpinan kesempatan dan ancaman apa yang anda lihat?
  • Dalam hal apakah anda memimpin? Apa yang anda percayai tentang kepemimpinan anda dalam hal tersebut?

Menyadari kedelapan matrix ini, apakah ada matrix yang perlu anda benahi? Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kedelapan matrix ini di desain untuk anda menggali ke dalam pemikiran dan perasaan anda. Apabila ada pemikiran atau kepercayaan anda tentang kepemimpinan yang perlu dirubah, maka pertanyaan berikutnya adalah: Apakah pemikiran dan kepercayaan itu membantu anda menjadi seorang pemimpin yang efektif? Apabila jawabannya tidak, maka pemikiran atau kepercayaan apa yang dapat?  Bukankah sebagai manusia kita memiliki kemampuan untuk merubah pikiran diri sendiri? Apakah anda memiliki ijin secara penuh untuk mengendalikan pikiran dan perasaan anda?