Peta Baru di Jalan Baru

Weekly Journal
Transformatio #21
28 Mei 2021

Dalam kehidupan mungkin saja kita pernah mengalami perubahan situasi yang sangat signifikan yang menyebabkan kita kehilangan semangat untuk melanjutkan pekerjaan atau bahkan hidup kita. Saya pernah mengalaminya dan menyebabkan saya menjadi tidak bersemangat untuk bekerja. Namun kehilangan semangat bekerja cukup melelahkan karena saya pergi ke kantor setiap hari dengan terpaksa dan hanya untuk memenuhi absensi saja dan bekerjapun hanya untuk memenuhi  target pekerjaan. Penyebab hilangnya semangat kerja saya adalah karena ada perubahan besar dalam perusahaan saya, tidak hanya berganti manajemen tetapi juga berkembang jenis usahanya.

Situasi ini berlanjut sekitar 3 bulan dan saya tidak mau situasi ini berlanjut terus karena tidak hanya merugikan kinerja saya di kantor bahkan sudah pula mempengaruhi hubungan saya dengan orang-orang terdekat saya. Saya menjadi orang yang tidak menyenangkan.

Dengan berbekal ilmu Neurosemantics (NS), saya menyadari bahwa ternyata saya masih memakai peta hidup saya yang lama pada saat keadaan di sekitar saya berubah. Ibaratnya saya masih memakai peta Jakarta tahun 2000 untuk berjalan di Jakarta di tahun 2021. Tentunya sudah banyak jalan dan rute yang berubah dan karena saya bersikeras memakai peta yang lama akhirnya saya sering menemui jalan buntu atau jalan rusak yang menyebabkan perjalanan saya menjadi tidak menyenangkan.

Aspek pertama yang saya kaji ulang adalah Meaning, apa arti saya bekerja di perusahaan ini. Saya mengingat saat saya pertama saya bergabung di perusahaan ini. Dengan bergabung di perusahaan ini berarti saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya punya untuk manfaat yang lebih besar. Dengan memberi manfaat kepada orang lain, saya telah menjalankan tugas saya sebagai khalifah di dunia ini dan pada saatnya saya dipanggil oleh Sang Pencipta, saya dapat mempertanggung jawabkan apa yang sudah dianugerahkan kepada saya.

Aspek berikutnya adalah Intention, apa tujuan saya bekerja. Saya bekerja agar saya dapat membagi ilmu yang saya punya dan meningkatkan kesejahteraan orang di sekitar saya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aspek ketiga adalah Self, siapakah saya. Dengan arti dan tujuan saya bekerja tadi, maka saya menjadi seseorang yang telah memanfaatkan semua sumber daya yang diberikan oleh Allah kepada saya untuk meningkatkan kesejahteraan orang-orang di sekitar saya.

Aspek berikutnya adalah Others,  orang lain di sekitar saya. Perubahan manajemen serta lingkup usaha pasti mengubah interaksi saya dengan orang lain. Tidak hanya berubah jenis interaksi nya, tetapi orang-orang nya pun berubah. Jika saya tidak mengubah peta saya tentang orang di sekitar saya maka kemungkinan besar pola interaksi saya dengan lingkungan yang baru ini tidak pas dan dapat menimbulkan masalah yang tidak perlu. Sehingga saya perlu mempelajari orang-orang baru yang ada di sekitar saya. Mengetahui apa harapan mereka terhadap saya dan bagaimana cara berinteraksi yang paling tepat dengan mereka.

Yang pasti berubah adalah Time, saat ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, bahkan kondisi hari ini sudah berbeda dengan kondisi kemarin. Sehingga kita perlu memahami kondisi saat ini agar peta kita selalu up to date yang akan memudahkan perjalanan kita mencapai tujuan kita.

Lingkungan dan peran kita atau World  juga pasti berubah oleh sebab itu saya perlu tahu saat ini saya sedang berada di world  yang seperti apa. Peran baru apa yang saya emban saat ini, apakah masih sama dengan peran saya sebelumnya? Untuk dapat mengetahui peran baru secara utuh maka saya perlu tahu lingkungan bisnis seperti apa yang saya hadapi dengan perubahan yang terjadi pada perusahaan saya.

Aspek keenam adalah Power/skills, ilmu dan keterampilan. Dengan adanya perubahan jenis usaha perusahaan tempat saya bekerja, apakah ilmu dan keterampilan yang ada pada saya saat ini sudah mencukupi. Apakah saya perlu meningkatkan kemampuan diri saya sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Kemampuan apa yang saya butuhkan untuk mengetahui world  saya yang baru. Jangan-jangan perasaan tidak senang saya saat ini adalah karena sejujurnya ilmu dan ketrampilan saya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan saat ini. Saya merasa tidak percaya diri (low self-confidence) dalam melakukan tugas saya.

Setelah saya mengetahui ketujuh aspek di atas maka saya dapat memutuskan saya akan bekerja dengan suasana hati atau state seperti apa. State apa yang paling memberdayakan. Apakah state kecewa, marah, tidak percaya diri akan memberdayakan saya dalam pekerjaan saya saat ini. Atau saya membutuhkan state semangat, optimis, penuh rasa ingin tahu agar perjalanan saya di peta yang baru ini lebih berdaya.

Dalam menjawab ke-delapan aspek kehidupan yang dalam NS dikenal dengan Matrix, yaitu manual cara manusia beroperasi secara utuh, saya perlu jujur dengan diri saya sendiri. Mengakui bahwa peta lama sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Dengan peta yang baru yang sesuai dengan kondisi saat ini maka saya sekarang dapat bekerja dengan lebih  baik, lebih semangat, lebih bahagia, lebih bersyukur dan saya kembali menjadi orang yang menyenangkan bagi sekeliling saya.