Mendobrak Zona Nyaman dengan APG


Sambil menikmati udara pagi hari dimana cahaya matahari secara perlahan menggantikan gelapnya malam, saya mensyukuri betapa nikmatnya hidup ini.   Kegiatan rutinitas ini sangat  menghibur dan menyenangkan hati dan tanpa disadari lama kelamaan menjadi bosan dan basi serta terkungkung  sepanjang waktu   Kadang kita tak merasa bahwa kita terjebak rutinintas,  Terjebak aktivitas yang secara rutin kita lakukan dan akhirnya terjebak dalam zona nyaman.

Lalu, apa sebenarnya “zona nyaman” itu?  

Apa yang membuat  kita cenderung merasa nyaman dengan hal yang rutini dan akhirnya biasa-biasa saja ?   Secara praktis dapat dikatakan bahwa  zona nyaman adalah seperti  suatu  ruang tempat dimana aktivitas atau perilaku yang dilakukan secara rutinitas Zona nyaman ini membentuk pola yang meminimalkan stres dan risiko serta kecemasan rendah. Ini memberikan kondisi keamanan dan kenyamanan  maksimal mental anda sehingga orang merasa  kondisi pikiran dan perasaannya  stabil dan dapat diprediksi.

Pertanyaannya menarik adalah “Apa pentingnya kita mendobrak zona nyaman ? bukankah jika kita keluar dari zona nyaman akan membuat kita tidak nyaman ?”

Lama saya berpikir untuk mencari jawaban , dan kemudian ternayata jawabannya adalah “valid”. Artinya, ada banyak contoh fenomena kehidupan pribadi,  keluarga, masyarakat, korporasi dan bisnis  memperlihatkan dimana  banyak orang menikmati sekali zona nyaman dan enggan untuk keluar dari zona nyaman.   Para ahli psikologi menyampaikan bahwa fenomena ini berpotensi untuk menghambat pertumbuhan dan pengembangan diri seseorang.

Pesan inspirasi dan motivasi untuk keluar dari zona nyoman menuju zona pertumbuhan sering kita dengar, bahkan di workshop ataupun pelatihan pengembangan diri manusia sering disampaikan oleh para fasilitator, trainer dan motivator.  Namun kenyataannya, masih ada saja orang yang tidak mau keluar dari zona nyaman.

Dalam acara sharing session di Meta-Coach Cafe, saya  menyampaikan pemikiran bahwa :

  1. Apa yang membuat orang mengalami kesulitan keluar dari zona nyaman
  2. Tehnik APG mendorong orang keluar dari Zona nyaman.

Oleh karena itulah tema acara ini saya berinama “Mendorong Zona nyaman dengan APG”.

Mari kita bahas

  1. Apa yang membuat orang mengalami kesulitan keluar dari zona nyaman ?
  2. Tehnik APG mendorong orang keluar dari Zona nyaman.

#1
Apa yang membuat orang mengalami kesulitan keluar dari zona nyaman ?

Dengan menggunakan model The Wealth hike, yang memperlihatkan adanya tahapan proses menuju Zona Pertumbuhan. Tahapan itu dimulai dari posisi Zona nyaman, lalu Zona Takut, lalu Zona Belajar dan berakhir di Zona Tumbuh.

THE WEALTH HIKE

Zona Nyaman
Zona nyaman merupakan bagian dari masalah psikologi dasar manusia. Menurut pakar Behavioural Psychology Alasdair A. K. White mengatakan bahwa,  Zona Nyaman adalah sebuah keadaan dimana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya.

Dalam keadaan ini, orang tersebut jarang merasa gelisah dan jarang mengalami tekanan yang mengakibatkan stress, sehingga orang enggan beranjak meninggalkannya dan takut mencoba sesuatu yang baru  Oleh karena itu kalau kiTa berada di posisi ini, maka pertanyaannya adalah  apakah kita mau berubah ? atau dirubah oleh orang lain atau lingkungan?  Kata “berubah” banyak membuat orang alergi, padahal kita ketahui  bahwa perubahan adalah sesuatu yang pasti dan alami.

CONTOH: Setiap hari usia kita bertambah dan tanpa disadari telah memberikan dampak perubahan dalam fisiologis tubuh kita, semakin hari semakin dewasa, tua dan wafat. Dalam kehidupan sosial pun demikian, dimana tiba-tiba pemerintah memberlakukan kebijakan lalu lintas “GaGe”, mengatur pengendara mobil yang mempunyai plat bernomor Ganjil dan Genap yang boleh melintasi jalan-jalan tertentu dalam waktu tertentu.

Bagaimana kita menyikapi kedua contoh diatas ? apakah kita menolak atau menerima dan menjalankannya ?   Begitu menakutkankah perubahan itu ?

Zona Takut
Menurut Leon Festinger, Psikolog, mengatakan bahwa manusia mempunyai hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap dan perilakuknya, sehingga jika  ada sesuatu yang mengganggu apalagi mendobrak maka dia akan merasa tidak nyaman dan aman.   Perubahan adalah salah satu yang mendorong memicu  timbulnya rasa takut dalam diri seseorang sehingga banyak alasan dan  “excuse” serta tidak percaya diri untuk melewati perubahan itu.

  1. Perubahan itu begitu misterius dan tidak mudah dipegang karena selalu bergerak.
  2. Untuk berubah memerlukan “pembuat perubahan (change maker)” dan kita adalah pembuat perubahan.
  3. Tidak semua orang bersedia untuk melihat perubahan dan memutuskan untuk berubah.

Perubahan  mempunyai potensi untuk menakutkan dan menimbulkan kepanikan bagi beberapa orang, karena otak pada dasarnya tidak menyukai keruwetan. Dalam Teori Disonansi terlihat bahwa  “manusia mempunyai hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan” .

Contoh
Dalam  diskusi tentang topik ini, saya bertanya kepada seorang  Bapak yang duduk didepan sebelah kanan saya :
A :  “Apa pentingnya Bapak merokok ?”
B :  “Untuk relaks”.
A :  “Bagaimana bisa relaks, merokkan berbahaya buat kesehatan ?”
B :  “Ya.  Kalau merokok dia akan terkena satu penyakit, yaitu “paru-paru”, tapi kalau dia tidak merokok maka dia terkena penyakit rupa-rupa

dan suasanapun menjadi riuh dan suara tertawa terdengar dari bangku peserta.

Percakapan diatas menunujukan bahwa begitu ada rasa nyaman terganggu dalam dirinya, maka dia menambahkan informasi baru yaitu “kalau orang tidak merokok maka dia terkena penyakit rupa-rupa”.  Di zona Takut ini lah fungsi seorang coach yang dapat memfasilitasi orang untuk pindah ke Zona Belajar dan Zona Pertumbuhan.

Zona Belajar
Pada zona ini orang mulai belajar untuk menambah pengetahuan dan keahlian baru yang dibutuhkan untuk mencapai apa yang dia inginkan. Dengan belajar orang akan mempunyai kemampuan dan percaya diri untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam dirinya untuk tumbuh dan masuk ke zona tumbuh.

Zona Tumbuh.
Pada Zona ini seseorang mulai menemukan tujuan hidupnya, membuat “Visi, Misi, dan Goal” dan menaklukannya.

#2
Tehnik APG mendorong orang keluar dari Zona nyaman.

Apa itu APG ?
APG adalah singktan dari Accessing Personal Genius.
APG adalah Flag Ship, Neuro-Semantic. APG ditemukan oleh Michale Hall. Neuro artinya system  saraf, dan Fisiologis tubuh sedangkan Semantic artinya adalah Makna.  

Dalam kelas APG, seseorang akan belajar mengenal, memahami dan mempraktekan 14 (empat belas)  tehnik atau ‘pattern’, belajar memahami ‘state” kondisi pkiran dan perasaan serta  belajar memaknai sesuatu yang lebih memberdayakan diri.

Tehnik itu bermfaat untuk mengatasi hambatan-hambatan untuk mengembangkan dan menumbuhkan diri menjadi ‘versi terbaik’ bagi dirinya sendiri.Mulai dari membuat fondasi, membersihkan diri sampai dengan menyelaraskan semua potensi yang adala dalam diri kita.

APG

Sehingga kalau kita aplikasikan ke 14 (empat belas) tehnik ini ke 4 (empat) zona diatas akan menjadi seperti ini :

Gambar diatas, tentunya sangat mudah dilakukan oleh  orang-orang yang sudah mempelajari dan mengikuti kelas APG, yaitu dimulai dari  memiliki Power Zone, Self Esteem, Belief, paradima, emosi yang memberdayakan kita.

Mempunyai High Intention seperti laser beam yang mengarahkan semua perhatian kita, menjalankan apa yang saya tahu kedalam memori dalam tubuh kita, menghilangkan excuse, dan menyelaraskan dalam sebuah Metafora hidup kita menuju Zona Pertumbuhan.

Coach Ricko

Kesimpulan

  1. Kita dapat mengelola diri kita keluar dari zona Nyman ( comfort zone) dengan cara yang memberdayakan diri kita sendiri.
  2. Ke 14 (empat belas) tehnik APG dapat digunakan untuk mengantarkan anda ke Zona Tumbuh ( Growth Zone).

Jakarta, Januari 2020
Ricko Sugyanto